Batak penerus bangso harus di sekolahkan kedunia Barat agar bisa otaknya lebih panjang titik ujung nya,why?dgn alasan:batak sering mengucapkan kalimat yg tdk berpundasi yg baik.menghujat contoh:org miskinlah,supir nya dia,pencopetnya dia,pengangguran nya dia,hatoban nya dia,pengemis nya dia,anak nakal nya dia dll nya.

[desy hutabarat; batak news; siapa? biar kutumbukkan!]

Seorang sopir angkot di Jakarta curhat pada penumpangnya.

Desy HutabaratArtikel ringan ini ditulis Desy Hutabarat berdasarkan hal-hal kecil yang sering dia temui dalam aktivitasnya sehari-hari. Desy adalah seorang pembaca Blog Berita, putri cerdas asal Balige, tamatan IPB, kini tinggal dan bekerja di Jakarta. Perempuan lajang berparas cantik lagi periang ini mengirimkan artikelnya ke imelku, bataknews [at] gmail [dot] com.

SUATU PAGI BARU-BARU ini aku naik angkutan umum ke kantor. Dimulai naik ojek dari rumah, turun di deket Radar (daerah yang deket Tol Cikampek). Biasanya, aku naik angkot dari situ, M18 yg jurusan Kp. Melayu, untuk selanjutnya dari sana aku naik kereta api ke Pasar Minggu.

Begitulah hari-hariku biasanya. Sering ada celetukan dari teman kerja, dari bos atau bahkan dari klien, “Masa sih seorang Personal Assistant naik kereta api?”

“Loh, salahnya dimana? Akan salah kalo personal assistant itu naik kereta api, tapi tidak bayar ongkos.”

Kalo naik angkot, lomo hian rohakku hundul di jolo (kalo naik angkot suka banget aku duduk di depan). Dengan alasan, posisi duduknya enak, tidak menyebabkan mual, kalo macet posisi tidur sangat indah, up-date jalanan (beda kalo di belakang duduknya pun miring), melihat banyak hal lucu dan aneh di jalanan, banyak anginnya (adem), dan yang paling baru nih, bisa jadi ajang martarombo.

Aku baru mengalami tadi pagi, aku duduk di depan, pas aku lihat supir angkotnya, wah ini kan angkot yang sama yang aku tumpangi tadi malam sepulang dari Burger King. Aku sapalah dia, “Eh, yg tadi malam.”

“Halak Batak do hamu ito?” kataku.

“Ido, ito halak hita do hape? Boru aha hamu ito?”

“Hutabarat.”

“Hurippu halak Manado hamu ito.”

“Molo ito marga aha?”

“Sihotang do au.”

“Bah, tulangku ma ate, alana oma boru Simanjuntak, Simanjuntak kan tubu ni Sihotang do.”

“Bah, iboto halak ito dope hape tarombo sahat tusi?”

“Bah, porlu do botoon da tulang. Asa unang lilu iba.”

Begitulah kami ngobrol-ngobrol sepanjang jalan Jatiwaringin-Kp.Melayu. Sesekali dia ketawa ngakak. Katanya, “Amang ito, lussu ma hamu bah, anggo ulini rupamu dang nirippu songoni pakket ni bahasa Batak muna.”

“Ai huallang dope rimbang dohot andaliman, ai boasa haroa, Tulang?” kataku, lalu dia ngakak lagi. “Jala muse, bohi na marsuhi-suhi on tudia baenon i? Makkuling do mudar i da tulang.”

Dia pun mulai curhat mengenai kegagalannya dalam percintaan, “Baru ditolak dope au daba ito.”

“Ise i? Asa tatumbukkon mata na i,” kataku, dan dia ketawa kuat sekali, mekkel ibana mansai gogo.

“Boru Marpaung ito.”

“Bah boasa inna dang olo ibana?”

“Ai ala supir inna au, dang beteng inna, jala muse, ala halak Batak inna au, jadi dang olo ibana tu au.”

“Bah, ala halak Batak? Ibana halak aha do haroa? Ai par dia i? Par sipeongot do? Attar songon dia ma haroa na beteng on? Lean hamu ma diallang rimbang dohot andaliman i, asa diingot huta na, asa diingot na halak Batak ibana. Ai aha haroa sai attar pola maila iba gabe halak Batak.”

Udah deket Kp. Melayu, aku pun mengeluarkan uang 2 ribu untuk membayar ongkosku, eh ditolak ama dia, “Unang ma ito anggo sahali on, alana mansai las rohakku makkatai dohot hamu ito.”

“Bah ito, unang songoni hamu bah, na mangalului hepeng do hamu, bah molo pere-pere ganup halak hita na naek, ba aha be hepeng muna? Unang songoni hamu tulang,” kataku.

“Daong ito, anggo sahali on, ikkon unang ma, sahali nai ma bayarhamu ito.”

“Sahali nai bayaronhu ma dua hali ongkos ate. Pajumpang ma hita sahali nai ate tulang.”

“Parkarejo hamu, uli muse, alai olo makkatai dohot iba, selaku iba holan supir do, muse lussu hian hamu ito na makkatai i,” kata supir itu, lalu aku pun beranjak pergi.

Sering sekali aku jumpai orang batak yang seperti tulang itu maksudkan di Jakarta ini. Aku pernah punya banyak pengalaman dengan orang seperti itu. Aku pernah berkenalan dengan seorang wanita di gereja. Dari karakter muka yang “segitiga dan keras”, feelingku mengatakan “nga halak hita on.”

Aku beranikan menyapa. Aku bilang, ”Horas kak, boru apa?” sambil aku menyodorkan tanganku.

Terus dia melirik ke arahku, dia bilang, “Aku marga Sinambela.”

Langsung aku koreksi, “Oh, boru Sinambela.”

”Beda ya marga ama boru?”

“Daong nian kak, alana biasana molo borua marsitandaan, didok boru do, alai molo baoa, bah marga ma didok.”

“Oh, gitu ya? Abis aku ga tau sih, udah kelamaan di Jakarta.”

Pittor ninna rohakku, naung marpuluh tahun ma nuaeng on di Jakarta on, baenna apala tung so diingot on be bahasa Batak?

Aku terus berbicara dalam bahasa Batak, dan setiap itu pula dia komplain. Dia bilang, ”Pake bahasa Indonesia ajalah dek, soalnya kita ini kan di tempat umum, ntar dikira orang, kita manusia kampungan yang nyasar ke kota.”

Malu kawan ini jadi orang Batak, pikirku.

“Tahunya orang kalau kita berbahasa Batak kak. Ini pun masih Indonesia-nya, sedangkan di Amerika sana, sampe ada perkampungan untuk orang Batak, na maila do kakak gabe halak Batak?” kataku.

“Ga sih, cuman aneh aja masa di tempat rame begini kita pake bahasa yang orang lain ga ngerti?” jawabnya.

“Emang perlu kali rupanya dia tahu apa yang kita omongin? Toh mereka juga punya omongan sendiri kok. Perduli amat dengan mereka itu. Kakak sendiri udah berapa lama di Jakarta?”

“Udah 2 tahun aku di Jakarta, udah gitu aku ga pernah pulang.”

Bah, lok apala 2 tahun dope nga pittor lupa ibana, boa nama molo marpuluh-puluh taon?

Tapi, bisa aja kali dia lupa, kalo di Jakarta ini dia di lingkungan yang “Jakarta banget”, bisa jadi dia begitu gampang mangalupahon habatakonna i. Penasaran, aku tanya dimana dia tinggal.

“Ooo gitu ya ka, kakak tinggal dimana?”

“Di Cawang, ngekos.”

Gak lama, ada temennya yang datang. Temennya menyapa dia dalam bahasa Batak, ”Ai nga leleng hamu bayah? Sai maccet hian poang dalan i bah.”

Tanpa banyak tanya, aku langsung tinggalkan dia, dan hupaganjang-ganjang ma di bagas rohakku, nga hera huboto nuaeng pardia i.

Bah, akka hasar ni Batak do nian i, alai boasa tung apala songoni sombong nion? Sedangkan tulang Suhunan Situmorang yang udah jadi artis di Jakarta aja dang songoni. Hahaha… [http://www.blogberita.com]

Artikel terkait:

Silakan bila ingin mengutip artikel atau memakai foto dari blog ini, dengan syarat menyebut sumber. Bila dikutip untuk website, blog, atau milis, maka tuliskanlah sumbernya http://www.blogberita.com dan buatkan link ke artikel bersangkutan. Bila dikutip untuk koran, majalah, bulletin, radio, televisi, dll, maka tulislah/sebutkanlah sumber kutipannya; http://www.blogberita.com.


  1. qnewt

    duh. dah niat banged bacanya [karena ada gambar wanita cantiknya] eh bahasane aku ora mudeng. kepriwe sih bang jarar. jajal diterjemahna maring bahasa banyumasan eh bahasa indonesia gitu loh. men aku ngerti apa jane isi crita kue.

    wis lah kaya kue bae ya. arep wis esuk banged kieh. arep bali. arep saur. bang jarar puasa ora? tumben urung ana sing komen. dadine aku pertama kie.

  2. qnewt

    jebule teyeng ding.

    maaf bang jarar, itu bukan nyamfah loh, itu pake bahasa banyumasan. habisnya bang jarar pake bahasa batak jadi aku tidak mengerti apa yang dikehedak dari cerita itu. maaf sekali lagi. selamat saur.

    JARAR SIAHAAN: D ha-ha-ha…. aku tahu, pren. memang artikel desy itu lebih terasa sedapnya bila kalimat langsungnya ditulis dalam bahasa batak, karena memang menggelitik. tapi tentu saja akan lebih bagus bila dibuatkan juga terjemahannya ke dalam bahasa indonesia. tadi aku sudah kirim imel ke desy agar lain kali dia menulis terjemahan dari setiap istilah atau kalimat batak. kau puasa juga? selamat sahur, ya, nanti….

  3. Farida Simanjuntak

    Desi………..tetap aja ini anak satu gokilnya minta ampun….
    Aku juga pernah mendapat pengalaman sama seperti Desi, waktu kuliah di Bogor ada satu mahasiswi dari Siantar tidak mau berteman denganku hanya krena aku orang batak. Pernah aku bicara dalam bahasa batak, dia langsung narik aku ke toilet dan bilang jangan malu-maluin karena bahasaku sangat kolot. Dia selalu melotot dan marah karena aku tetap mempertahankan bahasa batak ku kalau bicara dengan sesama mahasiswa batak bahkan sampai-sampai mahasiswa dari suku lain antusias untuk belajar. Pada akhirnya dia sendiri yang capek melarangku karena teman suku lain menegurnya.

    Begitu pun saat aku mulai kompak dengan blog ini, adaa temanku yang lahir di Jakarta mengolok-olok aku karena terlalu cinta dengan segala sesuatu yang berbau Batak. Apalagi waktu mereka tahu soal pasangan hidup, orang tuaku paling keras harus orang Batak. Wah, makin gencar ketawanya. Aku hanya bilang sama mereka dan semua orang yang sering mengolok karena aku selalu bangga jadi orang batak, bahwa dalam tubuhku mengalir darah batak, sejak aku lahir aku sudah menyandang marga bapakku dan bangso batak adalah bangso na balga. Kenapa harus malu ? Hanya orang -orang berjiwa kerdil yang malu dengan jati dirinya dan berarti juga malu dengan orang tuanya, karena dia terlahir jadi orang batak dari orang tua yang juga batak…… Pas do Desi, mangkuling do mudar i.
    Horas……..

  4. Sri SW

    Horas ito, lussu nai poang artikel na sada on. Happy ramadhan. Ito, senang banget deh ketemu blog yang bercerita seputar tobasa. Aku dari toba juga, di daerah Siguragura, kebetulan sekarang lagi di negeri orang. Sama seperti Desy, aku juga lulusan IPB. Hallo Desy, mauliate untuk artikel yang seru ini. Aku jadi bisa latihan bahasa batak lagi, nunga marpasir-pasir bahasa batak ni iba. Pokoknya tiada hari tanpa batak-news. Tetap menulis ya Ito. Salam manis buat Gibran.

    BLOG BERITA: salam manis juga dari ayahnya, eh, dari gibran. D boru apalah kau puang? tapi kutengok namamu kayak menteri sri mulyani. bah, ceritalah dulu kau ke imelku, bataknews [at] gmail [dot] com. siapa tahu kutanda dirimu.

  5. Sineger-neger

    hahahahah…… lucu skali kau ito Desy….. wajahmu cantik…. tapi nggak ku sangka kau pintar juga humor….. aku suka skali membaca percakapan mu dengan lae supir itu…….. kalau kau blum punya pacar mau nggak jadi pacar ku ito Desy nalagu???

  6. suhunan situmorang

    @qnewt

    Benar Mas, andai saja jeng, eh, ito Desy nulis ceritane pake bahasa Ind., pasti sampeyan ikut senyam-senyum. Tapi intinya ttg perilaku orang-orang Batak dari kampung kami sana yg mengurban ke Jakarta. Ada yg senang dan heran (supir angkot) karena disapa gadis cantik dng bhs Batak sehingga memberi bonus FOC alias gratis; ada yg malu dan tak mau diajak bicara bhs Batak bahkan tak bisa lagi membedakan antara “boru” (utk perempuan) dan “marga” (utk laki-laki), padahal baru dua tahunan di Jkt.
    Ini memang fenomena atau kecenderungan yg acap terjadi pada (banyak) orang Batak perantau di Jkt. Dipikir, kalau tak bisa lagi berbhs Batak dan tak paham mengenai segala sesuatu menyangkut kebatakannya, semakin elit, keren, ada perasaan bangga. Di kampusku pun dulu sering kutemukan orang-orang Batak seperti itu (cowok dan cewek): suka mengaku tak paham lagi bhs Batak, pdhl lahir, besar, tamat SMA, di Siborong-borong, Balige, Doloksanggul, Tarutung, Sidikalang, dll.

    Sementara, kanca-kancaku dari daerah sampeyan (Brebes, Purwokerto, Wangon, Kroya, Gombong, Cilacap) yg di kantorku sebelumnya terbilang banyak ppopulasinya, kalau ketemu kawannya, umumnya dari FH Unsud, bhs Jawa mereka yg aneh dan lucu itu langsung mereka gunakan: kapriwe! Hidup Jawa, eh, Banyumas! He-he-he…

    @Dessy

    Bah, jangan kau bilang “tulang”-mu ini artis. Zadi malu aku. Rensanaku dulu zadi artis dangdut di ibukota kan tidak kesampayan, Des? He-he-he..

    Oya, ini ceritaku. Dulu ada adik kelasku di kampus, cewek lumayan cantik (untuk ukuran kita Batak), mengaku tak bisa bhs Batak. Suatu kali ia spontan menjerit di ruang kelas yg sedang kutentir krn kecoa melintas di kakinya: “Ihhh…. ada ipos!”

    Terus, ada teman sekampung, cewek, kuliah di IKIP Medan. Suatu kali ia pul-kam ke Pangururan dan beli “blau” (biasa digunakan utk mencuci pakaian) di sebuah kedai kelontong. Dia bilang gini: “Oppung…, beli biru.”

    Nah kalau yg ini, meski lucu, kasihan…. Seorang ibu muda membawa dua anaknya dari Samosir ke Medan. Di buskota ‘Desa Maju’ yg ditumpanginya, anaknya terjepit krn seorang lelaki dewasa memepet tempat duduk anaknya yg masih balita. Ia tak begitu paham bhs Ind. Utk mengatakan agar lelaki tsb tidak menjepit anaknya, yg dlm bhs Batak: “Husadaan majo ho amang, nungnga tarhapit gellengku”, dia bilang begini: “Ke satu itu dulu kau bapak, sudah terjepit kecilku!”

  7. anton saragih

    Memang dah banyak sekali orang batak yg nyasar seperti “marga sinambela” pada kisah ito ini. Ada yg memang benar-benar sudah lupa dengan bahasa batak sebagai bahasa ibu,yg lebih “tragis” lagi ada yg melupakan karna tuntutan situasi dan gengsi.
    Beda halnya dengan orang-orang jepang. Mereka merasa malu bila berbicara dengan bahasa selain bahasa jepang,meskipun mereka cukup cakap dalam berbahasa inggris. Akan tetapi pada saat menjalin komunikasi dengan orang asing mereka seolah-olah tidak mengerti dengan bahasa internasional itu,orang jepang lebih senang berkomunikasi dengan bahasanya sendiri entah dengan siapapun itu. Dan mereka akan sangat senang menjawab pertayaan kita meskipun terkadang kita salah mengucapkan,mereka akan membantu dan tidak pernah menertawakan.
    Orang jepang maklum kalau kita salah mengucapkan,mereka tahu kita orang asing,mereka juga lebih senang mendekatkan diri dengan orang asing yang ingin belajar bahasa jepang dari pada orang asing yg cakap berbahasa inggris.
    Jadi apa salahnya kita tiru kebiasaan mereka,persetan dengan gengsi,udik,katrok,ndeso,hanyalah anggapan yang keluar dari orang-orang yg justru kampungan.
    Baidewe,eniwe,buswe,,,saya senang membaca tuisan ito (saudari ) ini,menunjukkan karakter aslinya. Tak salah dulu aku menggelarinya “preman na70 bagasan”.

  8. Am. Ivan Sipahutar (SHAH UTAR)

    ) hahahahahahaha setengah mati aku ketawa membaca tulisan ini, nungga maup marga sinambela eh boru sinambela maaf …. maaf bukan untuk semua marga/boru sinambela yah oknum yang tadi diceritakan diatas hahaha pake “oknum” biar marhillong itoan i, nungga bahat (sdh banyak) memang halak hita yang seperti ini eh tahe tinggal di cawang dope (masih tinggal dicawang) sdh seperti itu apalagi tinggal di PI yah , bursik dech …..

    Buat silae Sihotang , sabar lae masih banyak tuh boru halak hita yang mau sama lae , yang penting carilah yang sepadan dengan jiwamu, janganlah kau pandang wajahnya tapi pandanglah hatinya , selamat mencari lae ku kuyakini kau akan menemukannya .

    @Ito Desy ,
    kusebut kau ito karena aku bingung mau ambil arah tarombo dari sudut mana , jadi kusebut kau itoku salam kenal yah , lussu kali pengalamanmu itu, teruslah menjadi orang batak yah ito.

  9. sofia manihuruk

    Halo Desy Hutabarat ….. hera na hutanda do ho (kayaknya aku kenal)
    kamu panggil aku kakak, ( waktu di kedai tuak bang JJ) berarti adik tingkat donk he…… berarti aku senior dong

    Oh ya bang JJ kasih dulu alamat email ku ke Desy biar markombur (cerita2)kami

    Aku juga banyak ketemu persis sama ama perempuan-perempuan perantau dari tanah batak, Heran kenapa mereka malu ama “kebatakan”
    dulu waktu SMU di Balige aku memang ga fasih pake bahasa Batak, mungkin karena pergaulanku yang terlalu tertutup, berhubung tuntutan pekerjaan bapakku yang harus selalu berpindah – pindah sehingga kami ga begitu fasih dalam bahasa batak, tapi mama dan bapakku selalu menekankan supaya kami ngerti berbahasa batak, pinomat saotik manang marpasir-pasir, asa unang tu panggadisan (minimal ngerti dikit atau bahasa batak yang bercampur2 biar ga dujual orang).

    aku punya Sodaraku sepupu yang kuliah di Bandung, nah pas liburan semester dia pulang kekampung (samosir) nah pas acara kumpul-kumpul, aku sapa dia dengan bahasa batak, dan setiap itu juga dia jawab dengan bahasa indonesia, aku tanya lah ke dia
    “kak, pake bahasa bataklah asa lam tumangkas (biar lebih ngerti)”
    “aduh dek, aku dah ga biasa lagi pake bahasa batak abis temen-temenku ga ada yang orang batak, banyak yang cina, sunda dan jawa”

    keningku langsung berkerut dan jariku menghitung2 berapa tahun dia di kuliah di Bandung, dan baru 3.5 tahun dalam hatiku berpikir “amang jo tahe, hebatni si kawan on, baru 3.5 tahun dope mangaranto pintor mago bahasana”

    JJ SIAHAAN: iya, nanti kukirim imelmu ke desy. sama-sama cantik kalian berdua. cuma, desy lebih beruntung… karena dia belum menikah.

    sofi: maksudmu apa bang jogal-jogal?
    *sofi membelalakkan mata sambil berkacak tangan di pinggang.*
    sofi: maksudmu bang, apakah aku rugi menikah dengan sowok yang kemarin itu? awas kau!

  10. Humala Situmorang

    Maccammanapula ini bah.. tabonai namarbahasa bataki ate, memang godang do halak kita nasombong dung sahat tu Jakarte ini. Sedangkan iba nunga hira-hira 20taon di Jakarta on tongdope songon minum susu kacang kedelai lassarna makkatai, E…taheeee,, mitttopma i. Maulite ma di ittotta si Desy H. na bagag dohot naburju, ngajarang jumpaon boruni halak batak songon itoon ate dongan-dongan.

  11. gelleng

    Semoga lae kita si supir ini mencoba lagi sampai hati si gadis luluh, dan menerima cintanya kembali.Memang terkadang kita susah juga untuk memberi penilaian,kenapa ada sebagian orang kita yg berasal dari bona pasogit merasa malu, dan juga kadang kadang dijanggalin kalau pake bahasa ibunya,mungkin ini hanya penyakit daripada orang kita.

    Dari sekian banyak bangsa yg telah saya lihat di luar negri ini,dari bangsa Mexico,Korea,China,Vietnam,Philippina dan yg lainnya semua anak anak mereka yg telah lahir dinegri ini,pasih berbicara bahasa ibunya ada rasa cemburu malihatnya kalau membandingkan dengan orang Indonesia,dimana anak anaknya hanya mampu mengerti tanpa tau mengucapkan.

    Aku punya kawan anak Medan,saya tidak tau kalau di Medan sana masih ada anak batak yg tidak terlalu fasih berbahasa batak,setelah sekian lama kawan ini di negrinya Om Bush,pada satu saat diteleponnyalah ibunya diMedan sana dengan bahasa batak yg kental,ibunya terkaget kaget dimana kawan ini bisa bicara lewat telepon begitu lancar dengan bahasa bataknya.Hingga ibunya bertanya,dari mana belajar bahasa batak diluar negri,dan kawan inipun menceritakan kalau semua pergaulannya disini adalah orang batak yg memang sehariharinya pakai bahasa batak.

    Dan memang sebagai tambahan karena begitu banyaknya orang kita disini hingga sampai acara bona taon marga marga halak hita begitu meriah disini,ini adalah suatu kebanggaan tersendiri karena hanya orang kita yg melakukan yg begitu,walaupun sebenarnya banyak juga orang kita Manado tetapi mereka tidak mempunyai komunity seperti marga marga di orang batak.Pauba rohami halak hita.

  12. lohot simanjuntak

    halak hita batak baoa/borua (orang kita batak pria/wanita) sudah jamak yang seperti boru nambela itu, gak usah jauh-jauh, dekat bona pasogit sazza sudah begitu,nah aku ada cerita tentang oppung doli (kakek),yang ingin berbahasa indonesia;beberapa hari dimedan lalu pulanglah dia ke siantar,hu sungkun boasa leleng asa mulak (ku tanya kenapa lama baru pulang)dijawab nya pake bahasa indonesia:ah, dipegang pegang menantu ku itu nya aku dimedan makanya lama aku pulang(kata dipegang pegang diterjemahkan dari kata ditiopi)sehingga konotasinya agak negatif

    @desy H
    cantik gitu gak takut ama ular?
    salam untuk tulang sihotang supir angkot itu :gak usah pesimis,sai adong do boru niraja i naolo dope(masih ada anak gadis yang mau)
    mauliate abang jj-horas

    JJ SIAHAAN: D senyum-senyum aku membaca ceritamu. “dipegang-pegang menantu…” dia pakai terjemahan terjun bebas. D

  13. Marudut R. Napitupulu

    Mr JeJe, lebih enak lagi kalo dengar Desy yang langsung cerita.
    (hehehehe… sorry lae, udah duluan kudengar versi audionya).

    Ttg ‘Batak2′ ini, Kalo aku lae ga usah kujelasin dari tampang dan namu sajA sudah jElasnya laE..

    btw.. kalo kira-kira Desy ketemu lagi sama sopir itu kEkmana lanjutannya ya?

    JJ SIAHAAN: bah, enak kalilah kau. pasti lebih sedaplah versi audionya yah. )

  14. desydesy02

    @ka sofia
    bole lah kita markombur (bergosip) kapan2 yah ka, kutunggu bang JJ bagi imelmu untukku ya ka.Bang JJ salah, ka2 lebih beruntung, udah ada yg “sadar” bahwa ka2 itu cantik, kalo aku belum ada yang menyadari makanya aku ga ada yg mau..hahahahaha

    @Tulang Sunan
    Inget ga tulang pertama banget ketemu aku?Tulang bilang” dialekmu ama rupamu ga sinkron”,hahahahaha masi kuinget itu sampe sekarang tulang

    @sineger-neger
    udah ada yang di roha ito ( udah ada yg dihati), tinggal nunggu aja lah ito, doakan lah

    @ sri
    thanx ya ka..IPB angkatan berapa ka?jurusan apa?
    aku lingkungan, MIPA 39

    @Marudut R Napitupulu aka Bang Udut aka Tetangga depan rumahku
    ah bayon, jangan paboa2 dah,(jangan kasi tau)

    @ bang JJ
    Thanx ya bang udah memuat artikel biasa ini…

    HORAS

  15. Sally Pasaribu

    Lucu juga yah kalau ada orang batak malu dengan ke Batakannya. Padahal di Jakarta baru 2 tahun, saya teringat dengan perkataan seperti ini “Inong sudah 3 tahun aku di Jakarta, sudah tidak ketara lagi batakku” (Baca dengan logat batak yah), padahal dengan ngomong begitu aja masih terlihat bataknya. Hai teman janganlah malu dengan ke-sukuan-mu, karena engkau sudah terlahir dari sono. Nadya Hutagalung aja gak malu dengan Bataknya padahal dia separo Batak……

  16. iamedel

    Ceritanya seru sekali walaupun saya cuma ngerti setengahnya, yang dalam bahasa Indonesia saja. Kalau bisa, tolong dibuatkan terjemahannya yha Bang, ditulis dalam kurung saja, karena sudah baca setengah begini, jadi penasaran.

    Saya usul Bang untuk dibuatkan halaman khusus yang berisi terjemahan kata Batak – Indonesia jadi pembaca non-batak seperti saya bisa mengerti, mulai dari kata-kata yang muncul di artikel-artikel seperti ini. Mana tau jadi lengkap dan bisa diterbitkan )

    Oiya kelupaan, salam kenal Bang Jarar! )
    Konten blognya bagus sekali, keep on writing!

    JARAR SIAHAAN: salam kembali, kawan. iya sih, tadi sebenarnya aku ingin langsung bikin terjemahannya, tapi tak sempat. mudah-mudahan secepatnya, aku akan minta bantuan desy.

    untuk desy:
    kalau kau sempat, tolong bantu aku terjemahkan artikelmu itu. kau kopikan saja semua isi artikel ini ke halaman note pad atau wordmu, lalu pada bagian kata/kalimat batak buat terjemahan dalam kurung. bisa kan, desy? soalnya pembaca penasaran dengan cerita lucumu.

  17. SMN

    Hahahahaha(*ngakak), lucu ceritanya bah.
    Cerita seperti inilah kadang yg membuat kita ‘tersenyum simpul’, jelas-jelas orang batak-purak2 malu pula ngomong batak. Oloh boloh..terkadang ada juga yg memaksakan diri, pakai istilah Lu-Gue, tapi logat bataknya masih kentara medok, eh Heh!..kita yg dengar senyum aja. kadang orang bilang ‘Natarsonggot do i’(kaget dia), dan kebanyakannya ini PH3…huehueheue(*kabur). D

  18. reza

    waduh ruming. gak ngerti bahasanya. tapi kyknya lucu dech
    gimana kalo dibikin versi Indonesianya, lae?.
    ito Dessy, gapapa tho?

    JARAR SIAHAAN: maaf ya, lae, artikel desy ini jadi bikin lae bingung. tadi desy sudah janji padaku, dia akan bikin terjemahan setiap nulis batak.

  19. Hendra Tua Simarmata

    Oii.. ito desi, molo au holong hian do nian rohakku jago mar basa batak, alai boha ma baenon, natoras i dang hea mangajari iba, jadi songonon ma, gabe marpasir pasir hatai, jadi sai himpas ma hamu molo sanga siajaron natoras muana baso batak. Molo boi do nian, buka ito ma kursus bahasa batak asa unang sanga hilang. Saleleng na hubereng saonari on, gok do tong halak hita terutama angka naposo i na so di antusi ibana marbasa batak alai holong hian rohana pistar marbasa batak, alai karena lingkungan dang mendukung, gabe dang sahat haholonganni. Tole ma ate itu, sai diramoti jala dipasu pasu Debatai ma hangolouanmi.
    NB : mhn ampun sebesar2nya utk penggunanaan bahasa maupun kalimat yg kacau balau ini, ai alana holong hian rohangku mangalusi mu na dgn bahasa ta i

  20. JoeS

    Janganlah lupa kacang akan kulitnya. Mantap ito Desy. Lae JJ: kasih taulah dulu email ito Desy ini.
    Mauliate
    JJ SIAHAAN: oke, laeku, nanti kutanya desy dulu. )

  21. Halak Hita

    Hahahahaha…. Nggak nyangka aku ada boru Hutabarat yang pintar menulis lucu… Yang bikin aku paling ketewa: “Ai huallang dope rimbang dohot andaliman, ai boasa haroa, Tulang?” – Pernyataan yang langsung menunjuk makna, namun terasa lucu… Ironis, karena memang banyak sekali halak hita terutama borua (perempuan) malu berbahasa Batak, padahal baru berapa tahun di Jakarta. Sepertinya bahasa Batak itu sangat “memalukan” dan tidak layak diperdengarkan ke muka umum macam bahasa Jawa, Sunda, Manado dan yang lainnya.

    Tadinya, aku mau komplain juga kenapa gak ditulis pake bahasa Indonesia. Tapi, benar kata lae Jarar… Kalo mungkin ditulis tidak dalam bahasa Batak, aku tidak yakin bisa tertawa membacanya… Buat rekan-rekan non-Batak, sabar ajalah. Cari aja temannya yang orang Batak buat terjemahinnya, hehehehe…

    Salut buat ito aku, Desy Hutabarat… Teruslah menulis apa yang kau lihat, dengar dan rasakan… Akupun pernah merasakan seperti yang kau tulis di atas… teman (semarga lagi), tiba-tiba gak mau ngomong Batak gara-gara ada cewek cantik naik… Langsung aja aku tinggalkan dia, turun duluan, padahal rencana mau jalan bareng satu hari itu… Dalam hati aku menggerutu: “Makan kaulah itu cewe cantik, tapi kau kehilangan identitas sejatimu sebagai orang Batak…”

  22. Marudut p-1000

    Inilah memang taktik supir angkot. Kalau cewek cantik yang duduk di sebelahnya ceritanya pasti yang baru ditolak ceweklah, habis dihina mertualah, dirajai istri di rumahlah. Bahkan cewek yang numpang pake ditolak segala bayaran ongkosnya, tor naeng gabe pahlawan!! hehehehehe.

    Coba awak yang naik, pasti cerita sedih yang diceritakan, yang anaknya belum bayar uang sekolahlah, belum bayar uang kontrakanlah, belum dapat penumpang sudah ditangkap polisilah. Seharusnya ongkos angkot cuma dua ribu tapi karena awak sedih terpaksa juga ngasih sepuluh ribu.

    Nasib lelaki memang…..

  23. Bonatua 766hi

    Kalo pergi ngantor:
    Dimulai naik ojek dari rumah, turun di deket Radar (daerah yang deket Tol Cikampek). Biasanya, ito naik angkot dari situ, M18 yg jurusan Kp. Melayu, untuk selanjutnya dari sana aku naik kereta api ke Pasar Minggu.

    kalo pulang ngantor jadi:
    Dari pasar minggu naik kereta api sampai station tebet (soalnya di cawang pasti macet) lalu ke kampung melayu, terus naik M-18 turun di deket Radar (daerah yang deket Tol Cikampek), lalu naik ojek ke jalan…….. no…….., no telp:…….., no hp:………

    walah mau minta alamat aja repotnya bukan main…….
    Lae Siahaan (amani gibran) boi do au manjalo alamat email itoani…asa ni jalo jo alamat jabuna di jakarta, syukur-syukur boi iba martandang tu san….
    Bahasa indonesianya: Lae Siahaan (Bapak Gibran)! tolong kenalkan aku sama dia…he… he…he…

    JARAR SIAHAAN: ) akan kutanyakan dulu desy. tapi aku yakin dia kasih izin. nanti kukabari lae lagi.

  24. Paulus Simangunsong

    Hua ha ha ha…
    Aku sungguh bangga dengan Kebatakanku. Di tempat kerjaku Sesame Street Indonesia/JALAN SESAMA, ada 4 orang Batak. Key Mangunsong (director), satu Lae Simanjuntak, satu lagi Marga Simarmata. Yang dua belakangan di make up. Begitu ketemu pagi, di studio kami langsung teriak-teriak ngomong Batak. Nggak malu sama sekali. Dua hari yang lalu aku putar Gondang Hasapi, volumenya sampai 20, dan semua isi studio MANGURDOT ha ha ha… Kita perlu bangga dengan musik kita. Banyak teman lain suku suka.

  25. Sri SW

    Hi Desy, aku udah tua banget, malah lebih tua dari ito Jarar nih..hiks. Aku dari jurusan Kimia. Dulu waktu kuliah teman-teman menyangka aku Jawa asli, soalnya nggak punya logat sedikitpun dan namaku Sri pula. Kebetulan ada teman dari Porsea marga Sibarani, aku langsung ngobrol blethak-blethuk sama dia..tau kan maksudku. Teman-teman pada kaget hi hi hi. Kita berdua cuek saza, pokoknya kalo kebetulan kita ketemu nggak perduli ada teman lain disitu, langsung deh ngobrol pake bahasa batak.

    Oh ya ito, aku nih anak “pejabat”, mamakku boru Marpaung. Sampai sekarang beliau masih tinggal di huta. Cuma sayang dulu aku hanya tinggal di huta sampai kelas 5 SD saja, setelah itu pindah ke Medan tinggal sama nenekku yang berbahasa Jawa, soalnya di hutaku saat itu tidak ada SMP. Ortuku nggak mau melepas anaknya indekos di Porsea. Dengan demikian, tak mungkin lah ito tanda sama aku, aku nggak kenal anak-anak muda dari Porsea atau Balige kecuali temanku Sibarani itu, itupun kenalnya setelah di IPB. Jada sekarang, salam kenal lah ya ito.

  26. W.Haviter Pardosi

    Banggalah jadi orang batak dengan segala kelebihannya, tapi mari kita juga mau introspeksi dan koreksi segala kekurangan yang tidak bisa dibanggakan dari orang batak ( saya yakin semua tau ini ) sehingga batak akan lebih maju dan diterima diseluruh lapisan dan kalangan masyarakat.
    HORAS BANGSO BATAK.

  27. ridwan simanullang

    Begitulah kami (red : desy & supir) ngobrol-ngobrol sepanjang jalan Jatiwaringin-Kp.Melayu. Sesekali dia (red : supir) ketawa ngakak. Katanya (red : nya = supir), “Amang ito, lussu ma hamu bah, anggo ulini rupamu dang nirippu songoni pakket ni bahasa Batak muna.”

    Dulu ada adik kelasku di kampus, cewek lumayan cantik (untuk ukuran kita Batak), mengaku tak bisa bhs Batak.

    Pernyataan-pernyataan yang aneh,
    Apakah analogi dari bisa berbahasa batak sama dengan tidak ‘uli rupa’

    Lalu langsung kek mana rupanya standar ukuran kita ‘bukan’ Batak tentang skala ke’cantik’an. Macam botulll aja :>)

    Molo uli ni rupa i do lae, sahapal ni huling-huling doi
    “Asa uli rupa ni boru ni Raja i, lehon antong ‘cost maintenance’ sagodang ni ‘cost’ nadipangke boru ni Sultan i”. Idoooo daaaa..goarna boru ni Raja, hape biaya perawatan na cair holan 1% do molo nipartimbangkon tu godang ni biaya ni boru ni Sultan i ..ha..ha..ha…

  28. Par Bintan

    Banyak orang batak mengalami inferiority akan kebatakannya. Sebagian karena alasan karena takut usahanya tidak dipatroni orang kalau tau identitasnya orang batak. Sampai sekarang saya merasa sedih di Tanjungpinang tidak seorangpun dokter Batak yang mencantumkan marganya di papan nama prakteknya.

    Kalau seorang dokter saja tidak merasa bangga pada kebatakannya saya tidak menyalahkan boru batak yang dijumpai ito boru Hutabarat ini.

    Pengalaman saya, setiap ada acara kumpul-kumpul di perusahaan tempat saya bekerja (company function) saya selalu menyanyikan satu atau dua lagu Batak dengan kualitas suara yang pas-pasan. Dan saya terkejut, biasanya semua peserta akan dengan serentak beranjak dari tempat duduknya dan menirukan tarian tor-tor….

  29. Radja Bakkara

    horas di hita sude
    hahahahaha…
    mancai luccu do nian kisah on ate..(lucu banget kisah ini).
    alai tong do hea au songon ni..jala muse sarupa nasibhu dohot appara sihotang i (tapi akupun pernah kaya gitu,gitu juga sama nasibku kaya appara sihotang itu)…susah kali cari cewe batak buat aku yang batak tulen ini bah…
    hehehehehehee……….pingin aku cari cewe jawa aja..soalnya “sae do sada hambing” ..hahahahaha..tapi itulah..dimana mana yang aku temuin di kontrakan dekat2 aku ini..selalau boru halak hita yang “JAIM(JAGA IMAGE)…banyak gaya….hahahahahaha..pdahal ito anni sian toba..parbabo muse..hahahahaha

    horas…

  30. fertob

    cerita yang sangat lucu dan menyentuh…. )

    memang fenomena “melupakan adat” sepertinya sudah banyak ditemukan pada orang batak, saya tidak menggeneralisir tapi yang saya amati memang seperti itu.

    saya sendiri orang batak, Lumbantobing, lahir dan besar di Papua dan sekarang tinggal di Jakarta. Sudah merantau kemana-mana dan sudah ketemu orang batak dalam berbagai versi. ) Tapi satu yang tidak boleh dilupakan adalah Adat Batak dan Tarombo. Ada temanku orang batak yang tidak tahu apa itu Dalihan Natolu (siaaal… batak apa itu ?)

    Mauliate Ito (Dessy), ceritanya sangat menyentuh.

  31. Sibondut Labang

    horas juga buat semua,terutama buat br.hatebe,selamat berpuasa buat yg perpuasa ! Ada kisah nyata dari daerah Duri dari siBoreg(boruregar): mereka itu naik Oplet,sudah jelas spt di Pasar Senggol.Mereka itu berbicara dgn bhs Batak. Di samping mereka kelihatan spt Halak hita Batak(Orang kita) tetapi tdk mau berbahasa Batak. Pada satu sa’at, ber-bau spt:”Biogas”,jadi si Boreg langsung bertanya:”Ise namuntut i”? Dgn spontan siboru yg tdk mau ngomong Batak itu menjawab;”Ndang au i”.

    Banggalah sebagai Orang Batak ! Setiap ada acara tanpa ORBA, tdk akan meriah.Apalagi diluat ni siLeban. Kalau kita merayakan Hari Proklamasi RI, kita pasti menyanyikan :” Oooooooooo Tano Batak “. Di muka Publikum Indonesia.Malahan ada orang yg non Batak tetapi perfect menyanyaikan Lagu Batak. Tanpa kita Batak sudah jelas,seperti masakan yg kurang Bumbu.
    salam,

  32. Ompu Matasopiak

    Sama kita lae Tohang, dulu aku juga pernah ‘dihina’, tapi aku justru jadikan itu sebagai pemacu semangat, ai marsipaidaan do sude haduan (kelak, dia akan tahu bagaimana aku sebenarnya, dan aku tahu dia bagaimana sebenarnya), dalam arti yg positif tentunya, ai marboru Jawa pe boi do lae molo so adong be boru hita i na tingkos (menikah dgn suku lain pun gpp kalau perempuan dari suku sendiri sudah ampun DJ). Buat ito Desy, bilang sama lae Sihotang itu jangan minder, tetap semangat!

  33. Nelly Munthe

    Ternyata rame juga orang batak yg berusaha menutupi kebatakannya.
    Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka punya alasan menutupi kebatakannya. Tapi hampir semua alasan yang mereka sampaikan ga masuk akal. Salah satunya seperti yg diungkapkan Kak Desy di tulisannya ini. Mereka malu dibilang orang udik, katro, ndeso. Mereka ga menyadari betapa bangganya bisa menjadi seorang batak.

    Bang Jarar, curhat majo au tentang halak batak na berusaha menutupi habatahonna alana tung massai godang do halak hita di Jawa on na hera maila gabe Batak.

    “Pertama kali aku ditempatkan kerja disalah satu kantor di Jakarta, seperti biasa ada acara kenalan. Rekan2 kerja tanya banyak hal mulai dari alamat, lulusan mana, status, di Jakarta tinggal dimana, dan terakhir mereka menanyakan asal marga berhubung sebelumnya saya memperkenalkan diri lengkap dengan marga dan mereka juga menanyakan apakah saya bisa bicara bahasa batak, yg saya jawab dengan bisa dan fasih. Intinya mereka tau kalau saya seorang gadis Batak.

    Ternyata diruangan tempat saya bekerja ada juga seorang gadis Batak (boru Gultom). Berhubung diruangan itu batak hanya 4 orang termasuk saya dan 3 orang batak lainnya ngaku ga tau bahasa batak padahal mereka masih tinggal di sekitar Sumatera Utara tepatnya Siantar, Medan, dan Sibolga.

    Waktu rekan saya yg non Batak menanyakan kenapa si boru Gultom ini kenapa ga bisa ngomong bahasa batak, dia menjawab “Gue kan Batak kota”. Waktu dia ngomong seperti itu dalam hati saya berkata “hebat ma si kawan on, sian nandigan adong batak kota??” dan baru2 ini saya menyadari kalau dia tidak pernah menggunakan marga nya.

    Jadi songon i do hape molo “Batak kota”, nungga gabe dang marmarga be. Sukkun2 tu hita sude, ate toho do adong Batak kota??

    Jadi molo au par Porsea. batak aha muse ma goar ni?? Batak huta huta do???

    Tu sude akka Batak na di pangarantoan nang na di huta, unang lupa hita bo tu habatahon ta i.

  34. Sibarani

    Ha…ha…ha… Lucu juga cara si ito boru Hutabarat dalam menuliskan kisahnya, bisa terbayangkan …

    Saya pernah tinggal beberapa tahun di Washington, DC dan yang satu hal yang sampai sekarang masih terasa berkesan adalah organisasi yang namanya PBB di New York. Bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tapi Parsadaan Bangso Batak ;-)

    Waktu ke New York dalam rangka Natal, kami berkunjung ke satu rumah keluarga Batak. Kebetulan sedang ada partangiangan di rumah itu. Dan yang bikin tercengang, semuanya duduk di tikar dan kebaktian menggunakan bahasa Batak. Bah, hebat do atehe, boi marhata Batak iba di Amerika on!

    Acara Natal juga songon di hitaan. Habis kebaktian, ada makan-makan dan dilanjutkan dengan acara manortor lengkap dengan ulos. Hebring maneh … di NYC bisa makan sangsang, arsik dan manortor bersama.

    Lain waktu, kita menghadiri acara baptisan di Greek Orthodox Church di NYC. Orangtua dari anak ini, bapaknya Greek American, ibunya boru Hutagalung (Batak American). Selesai acara gereja, ada resepsi yang dihadiri keluarga-keluarga Greek dan Batak. Jadi, ada banyak orang-orang bermarga Batak yang hadir (paling banyak Tobing), tapi fisiknya beraneka rupa. Ada yang pirang, kulit pucat dan bermata biru. Ada pula yang seperti Jennifer Lopez dan Ricky Martin. Tentunya masih ada yang ‘khas’ Batak ;-)

    Di acara tersebut, saya ketemu dengan seorang marga Sibarani yang sudah sejak tahun 1942 meninggalkan tanah air. Aslinya Pahae dan sudah puluhan tahun tinggal di Amerika Serikat. Uniknya, Ompung ini cuma bisa bicara dalam bahasa Inggris dan Batak. Jadi akhirnya kita ngomong dalam bahasa Batak, something that I haven’t done for years!

    Orang-orang PBB itu masih ada yang berbahasa Batak di rumah, sehingga anak-anaknya pada lancar ngomong Batak, tapi tidak ’sakkap’ melayu. Mereka kalo ngomong Inggris gaya New Yorker, kalo ngomong Batak gaya Porsea! Kita aja kalah kalo ngomong Batak dengan mereka.

    Point dari tulisan ini, I felt so proud being a Batak, justru pada saat tinggal di luar negeri. Dan rasa bangga yang sama ingin saya tularkan ke anak-anak saya. Di mana pun nanti mereka tinggal, mereka harus bisa jadi representasi yang baik dari a group of people called Batak.

    Horas tondi madingin, pir tondi matogu!

  35. David Nainggolan

    Lae JJ: kasih taulah dulu email ito Desy ini.
    Mauliate
    JJ SIAHAAN: oke, laeku, nanti kutanya desy dulu. )

    Mauliate lae molo olo do lae memforward jawaban dari Ito br Hutabarat..
    Sebelum hubaca akka comment on,,mansai gomos rohaku naing marsitandaan dohot itoanon..HOras
    Salam-David Lumban Raja

    JJ SIAHAAN: ) oke, lae. nanti kukirim padamu. imelmu saat mengisi kolom komentar ini tidak salah, kan? siapa tahu aku kelupaan, kirimlah imel padaku untuk mengingatkan.

  36. Marudut R. Napitupulu

    Yang banyakan fans Batak News eh si Eciiii ini poang!
    Ada yang mau kenalan sama aku ga..
    hehehehe.. hiksss

  37. Desy Hutabarat

    @ Sude hamu (semua kalian)
    Terima kasih atas semua kritik, komentar yang membangun, yang membuat saya terus semangat untuk menulis, sekalipun tulisan ini ga seberapa, karena memang aku ga pintar menulis.

    @ito David Nainggolan
    Mauliate ito, minta aja alamat imel nya ama Bang JJ, biar markombur (bercerita) kita yah.

    @ Tulang Sunan
    Mauliate da tulang atas supportnya,”lihat kan Des, sebuah tulisan aja udah mendatangkan efek yang dahsyaaaattttt”
    Best Regards

    @Bang Udut
    Ah bayon, fans aha do dah?au nian berharap “binsan boi” do
    hahahahahaha (Tulang Sunan, sssstttttt rahasia kita itu yah

    @ Bang JJ
    Makasi banyak ya bang.

  38. jannes sihombing

    Horas ma dihita sude.

    Salam kenal buat semua, salut do ahu to ito desy ini, apalagi mengingat boru hutabarat pulak dia, dimana omak ku pe boru hutabarat.

    Cerita yang ito desy buat benar2 menyentuh. saya juga banyak bertemu dengan orang batak yang tinggal di jakarta tapi tidak bisa bahasa batak dan mereka sangat bangga akan hal itu. mereka bangga kl menjawab “sori gw uda besar di jakarta jadi uda ga bisa..”, sungguh memalukan ya dan menyayat hati mendengar hal itu. mgk mereka blom pernah mulak to huta na be, bagaimana indahnya tano batak dan kekeluargaan yang sangat dijunjung ama orang batak belum dilihat oleh mata mereka.

    Kalo aku besar di pekanbaru, tapi masih tetap memahami bahasa batak karena bapak dan omak ku selalu bahasa batak dirumah. dulu aku pernah malu kalo orang tua ku pake bahasa batak diluar, tetapi aku sadar bahwa aku adalah orang batak dan bagaimanapun itu akan selalu aku bawa, itu adalah jati diriku. Dan sangat malulah aku mengaku orang batak tapi tidak bisa bahasa batak.

    Sadar akan hal itu ketika 5 tahun yang lalu kami sekeluarga pulang kampung ke siborong-borong, disitu aku melihat sisilah bapak ku dan sodara bapak ( bapa uda, namboru, amang boru dll). Kami berkumpul pada malam hari dan terasa banget kehangatan kekeluargaan itu apalagi udara di sana sangat dingin, dan aku mulai sadar bahwa inilah keluarga besar ku dan bagaimanapun juga aku tidak akan mau melepaskan diri dari mereka. Dari situ kami ke tarutung (huta ni omak) dan bertemu dengan tulang, nantulang dan anak2 nya.. lagi-lagi aku disadarkan mengenai darah batak yang mengalir dalam tubuh ku.

    Terima kasih ya ito desy, tulisan mu benar2 bagus.. mgk bisa aku tahu emailmu dimana asa boe hita martorombo hehe..
    Mauliate ma tu hamu sude …

    -= GBU All =-
    Horas – Jannes Sihombing

  39. Charlie M. Sianipar

    @ Desy Hutabarat
    Cerita yang seperti Ito alami tentang Boru Sinambela itu, sangat banyak.
    Malu berbahasa Batak.

    Tidak salah kita berbahasa daerah dikeramaian terhadap sesama pemilik bahasa daerah itu. Kita membutuhkan bahasa Indonesia atau bahasa asing agar kita bisa berkomunikasi dengan orang lain.

    HANYA orang BATAK TOBA (banyak) yang malu menggunakan dan mempertahankan bahasanya. (Bandingkan dengan Karo, Simalungun, Bali, Sunda, Spanyol, Belanda dll.)

    @ Par Bintan
    Kenapa begitu ya?
    Kantor saya berada di salah satu Mal di Jakarta.
    Saya selalu berbahasa Batak dengan orang Batak yang bekerja di Mal itu.
    Baik itu Satpam, Pegawai Toko, Supplier yang punya karyawan Batak.
    Dan teman teman di kantor saya ajari, minimal dia bisa menyapa/greetings dalam bahasa Batak, bila ketemu orang Batak.

    @ Sibarani
    Hebat, Di New York mereka masih berbahasa Batak.
    Sementara di Medan (Terutama anak Muda/Naposo) sudah dari dulu enggan berbahasa Batak. Banyak anak muda dari Medan bisa berbahasa Batak setelah mereka kuliah di Jogja atau Bandung, diajari dan belajar dari temannya yang berangkat dari kampung.

  40. Charlie M. Sianipar

    @ jannes sihombing
    Lae Jannes Sihombing, hanya orang Batak TOBA yang begitu.
    Mereka akan bangga mengatakan, Gue sudah lahir besar di Jakarta,
    tidak bisa bahasa Batak.

    Orang China, lahir besar di Jakarta, marnini marnono tetap saja mahir menggunakan bahasa leluhurnya. Orang Belanda, ratusan tahun di Batavia tetap saja jadi Belanda dan berbahasa Belanda, malah saudara saudara kita yang ikut ikutan jadi Belanda.

    Orang Prancis merantau ke Canada Montreal, tetap saja menggunakan bahasanya.

    Kenapa orang Batak begitu ya …
    Padahal pintar pintar, banyak yang kaya lagi …
    Mereka bilang bangga jadi orang Batak,
    bangga bila tidak bisa berbahasa Batak

  41. sentosa Simanjuntak

    Q seorang perantau tu palembang,dison ma iba Marhais martuduk sebagai mahasiswa di Universitas Sriwijaya di Palembang..ia huta nami dao do di balik ni dolok i,jonok tu rura,dohot aek godang na ias i..laos disi do iba maridi manogot nang botari mulak mangobbak,manggole,marsuan duhot marsoban sian Hauma..tepat ni goarna Sipahutar siparendean Sosorliang Lumban silintong..ia molo sikkola sian SD-SMA di sipahutar do,mardalan pat KIRA2 6-7 km…ai marbalga do bitis di bahen..

  42. sariaman sinaga

    kenapa ya orang batak sendiri sampe lupa sama ke batakannya pada hal dia bukan lahir di atas monas tapi masih dikampung dan sangat banyak cewe batak yang sangat-sangat sombong sampe lupa diri, pada hal kerja nya jadi buruh pabrik tapi muncung nya sudah selangit tingginya klo ngomong

  43. kristina siahaan

    hahaha lucu kali kau desi. sampe capek aku menterjemahkan ke suamiku. dan ada juga yg ga bisa kuterjemahkan. banyak dan sangat byk halak batak maila gabe halak batak. tp aku bangga jd org batak.

  44. GembelL

    wah, walaupun aku bukan orang batak tapi untunglah aku pernah tinggal dan kerja di medan jadi sedikitlah aku bisa ngerti tulisan ini. kalo nga mungkin sama aja nga ngerti maksudnya, hehehehe…. Horas bah

    Desy, Keep move to the next dot, God Speed

  45. pahrian siregar

    @Desi

    Walaupun hanya sepenggal-sepenggal yang bisa kutangkap, karena tak semua cerita berbahasa batak bisa kutangkap 100% maknanya, tapi asli ceritamu menarik dan menggugah sekali.

    Aneh juga kalo seseorang yang dilahirkan dan dibesarkan di tano batak merasa enggan mengaku dirinya sebagai orang batak. Mendingan kayak saya yang selalu memamerkan kedwikewarganegaraan saya, secara genetik bermarga dan tetap dengan bangga menggunakan marga saya, serta secara kultural merasa menjadi bagian dari orang melayu, dimana saya dilahirkan dan besar.

    Karena lahir dan besar di perantauan, orang tuaku tak menggunakannya sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa batak diperkenalkan kepada kami dengan secara terbatas, biasanya orang tuaku menggunakannya dalam menyampaikan informasi bersifat rahasia ataupun memarahi kami di depan teman bermain. Pemahamanku berbahasa batak (walaupun harus diakui masih sangat terbatas) barulah berkembang saat aku berkuliah di Bogor, kurang lebih 15 tahun yang lalu, karena sering ngumpul dengan teman-teman yang berasal dari tapanuli. Tapi, karena jarang dipergunakan kini sebagian perbendaharaan kata telah menguap… hehehe..

  46. marga_bush_syet

    banyak juga yah komentar yg beranggapan yg tidak mau berbahasa batak itu tidak cinta batak.

    cinta batak boleh, bangga jadi orang batak boleh tapise ertinya ga boleh terlalu berlebihan juga yah. ada juga saat2 dimana penggunaan bahasa batak ataupun bahasa daerah lain tidak disukai. seperti pada saat kumpul2 dengan kawan-kawan dari berbagai suku, ada sebagian orang2 batak tetap berkomunikasi dengan sesama batak menggunakan bahasa batak sehingga kawan2 lain yg beda suku bisa berpandangan bahwa orang batak suka mengkotak2 diri ato membuat perbedaan yg kurang disukai. jadi perlu di liat juga momentnya kenapa seseorang tidak mau berbahasa batak di tengah2 masyarakat. ada kemungkinan menjaga perasaan kawan dari suku lain agar tidak merasa di abaikan dari topik perbincangan.

    jadi tidak bisa di vonis orang batak yg tidak menggunakan bahasa batak di kehidupan sehari2 adalah orang batak yg tidak mencintai batak. jadi menurut saya orang tidak mau berbahasa batak ditengah2 masyarakat tidak dapat divonis karna dia malu berbahasa batak, bisa saja karena dia toleran terhadap kawan2 dari suku lain yg mungkin ada pada saat berkomunikasi lebih memilih berbahasa indonesia. karena banyak juga orang2 batak dipergaulan dengan suku lain tetap menggunakan bahasa batak malah menimbulkan kecurigaan.

    sepertinya juga ada beberapa komentator yg beranggapan bisa tidaknya berbahasa batak menjadi tolak ukur bangga tidaknya seseorang menjadi batak. tidak bisa berbahasa batak bukan berarti dia tidak mencintai dan tidak bangga akan batak. banyak orang batak tidak bisa berbahasa batak tapi dia tetep mencintai dan bangga akan bataknya. bahkan mereka berusaha mencari belajar ttg batak dari kawan2 lain. banyak faktor seorang batak tidak bisa berbahasa batak sehingga tidak bisa kita langsung memvonis yg tidak bisa berbahasa batak sudah pasti tidak bangga akan batak. demikian lah pendapat saya hehehe mungkin salah maapin aje yeee.

    HORAS

  47. sarmaimahutabarat

    gabe asi rohakku mambege akka naso boto marbahasa batak itu….hape molo boi ..ditonga -tonga ni halak sileban ni pinatudu do hata niba….asa disukkun “iki boso opo tho..aku ora mudeng..”,si pata na mambahen halak hita maila tu bahasa ta,apalgi borua…alana olo do baoa/doli-doli mambandingkon boru hita dohot boru sileban tentang kelemahlembutan ni hata manang rumus rayu-merayu..,alai gabe sukkun -sukkun do hita,siandia do sifat ni itoan on??”NDANG DAO BONA SIAN TUBIS NA…”alana kasar do akka amanta najolo…murun do i kan?? SO,kenapa malu jadi orang batak…siapa takut dikenal sebagai orang batak tulen…iya nggak??”

  48. roiman taraja

    hebat….salut au bah ito desy sekalian pariban (dari hongkong)

    horas……..
    dijaman sekarang sudah banyak orang batak na lilu.paling banyk awewe(cewe),aku jaga punya banyak temen yang ga bisa diajak gomong bahasa batak lagi ,padahal mereka itu teman-teman ku wktu sekolah di Balige dulu ada juga teman saparmeamam(teman kecilku)
    kampung nya,keluarganya kita udah kenal semua,alai boasa ma nung sahat d jawa on gabe songonon??? (kenapa pas sampe di jawa ini bisa berubah)…….
    siapa kah yang patut DISALAHKAN…….
    sedangkan yang sudah lahir dijawa ini tong pengen belajar bahasa Batak.

    hai orang Batak yang budiman….

    jangan malu jadi orang Batak,terutama hita generasi muda jangan malu untuk menjungjung tinggi suku adat dan bahasamu. klau bukan kita lagi yang mau melestarikan siapa lagi????????????

  49. Charlie Simanjuntak

    Lucu juga bereku ini, oh..ya buat Tulang Sihotang, maju terus jgn kalah sama bere..
    Perkara orang batak yang malu berbahasa batak bukan hal aneh, jangankan di jakarta dimedan lebih parah ito..baru 3 bulan setelah di medan mereka (umumnya cewek) sdh sangat sulit kita ajak komunikasi dalam bahasa batak, padahal betisnya saja masih marrickhkorank (bersisik) dan tumit kakinya masih retak-retak dimakan kutu air ketika marbabo.
    Bayangkan ito bahasa indonesianya terjemahan bebas, ada satu cerita (kalau ini laki2), Kawan kita ini lumayan ganteng juga apalagi setelah dimedan dia jadi agak putih (mgkn udara panas membuat hirta/dakinya luntur), berkunjung kerumah teman wanita yang baru dikenalnya kebetulan orang jawa, dirumah si perempuan dia disuguhi kopi panas, “Abang minumlah..” kata siperempuan. ya hanya mengangguk, setelah beberapa saat si cewek menyuruhnya agar kopinya diminum, Si kawan ini kemudian menyentuh gelasnya, lalu dia jawab “Ya dek..belum sembuh…” jawabnya.
    si cewek “??????…”

    (dia terjemahkan Malum = Sembuh/dingin)

  50. paris

    Mungkin karena aku lahir dan besar di kota Medan, aku tidak pasih berbahasa batak. Tapi waktu KKN dulu aku di Sidikalang, disitulah aku belajar bahasa Batak. Dan sejak saat itu aku mulai terbiasa dan ngerti bahasa batak. Ketika aku tinggal di kota Balikpapan dan Makassar/Ujung Pandang aku juga harus juga ngerti bahasa ataupun dialek mereka. Banyak saudara-saudara kita yang dari tanah batak yang merantau ataupun bertugas seperti aku di sana tetap berbahasa batak, walaupun mereka juga pasih bahasa Banjar ataupun Bugis, terutama anak-anaknya. Kalau kita berbahasa ibu (bahasa batak) darah itu akan berbicara kita punya teman di sini. Jauhnya mereka dari kampung halaman, membuat mereka kawin dengan penduduk setempat. Terjadilah perkawinan campuran. Boru kita ada yang dialap orang sana dan halak kita mangalap boru sana. Yang mau kita tekankan di sini, walaupun mereka kawin dengan penduduk setempat, arisan dan pesta orang batak masih diikuti dengan antusias. Mereka tidak mau kehilangan identitasnya. Malah penduduk setempat yang kawin dengan orang batak malah bangga punya ikatan dengan orang batak. Punya banyak saudara katanya. Orang batak bersaudara semua bersaudara kalau ditarik dari silsilahnya sampai ke atas-atas, kalau bisa mulai dari Nabi Nuh kali ya. HARI GINI MASIH MALU JADI ORANG BATAK. APA KATA DUNIA…..

  51. roy chandra tambunan

    tu ito Desy Br Hutabarat mandokkon salut sa salutna au tu ito bah alana pas hian do perinsip ta na 2. alana ahupe songoni do bah. ahu sonarion tinggal di lipervool, na baru borhat dope ahu markarejo di hutani sibotar mata on. saitamiangkhonma ahu ito da…….. asa sukses……..
    jadi menanggapi caritami ito masalah bahasa batakon sarupa ma hita, alana nahu bereng pe songoni do i kota medan hian. jalaahu pe berperinsip do ibagasanni rohaku ikon boru batak jala namalo marbahasa batakdo na naeng gabe istrikku anon,ba rapmanamiangkhon mahita ito da.
    memang molo ta berengdo sonarion ai nagodangan halak batak namaila paboahon dirina na halak batak jala halak naloak dosongoni molo pedapat sian ahu, alai dang mandok aha ito biasana boru-boru do naum olo songoni jala dang kuboto pastina alaniaha.alai unang hacit rohani ito da alana hudokon songoni. hea ma i tikki kuliah au ito(ahu kuliah di perhotelan) adong ma sada angkatanhu na songoni. halakna na sombongan “DEVI” goarna, jala naantian ibana tu halak batak hape dung ma hami wisuda i taon nasalpui,habotoanma tuhami akka donganna batak na br batak do omakna,ba dang mandok aha ito sude hami pabursikkon ibana sappe tangis jala dang holan hami na halak batak dohot do sude akka jawa i. jadi ima sada kisah di ahu na boi hu caritahon ison jala mauliate hudokkon tu tuhani alana i taridahon ibana do busuk ni jolma i.
    tapi pendekcerita aku kurang pintar dalam penulisan bahasa batak mudah mudahan bisa dipahami ya. untuk ito Desy do the best aja deh. gbu.TTM( tuhan tetap menyertai)amin.

    Regards

    Roy chandra tambunan

  52. nawir

    di translet donk….
    g ngerti……
    padahal niat lo maw baca

  53. Sibarani

    Alkisah ada pemuda Batak bernama Tomas berpacaran dengan seorang gadis Solo. Yang namanya gadis Solo kan halus dan jalannya pelan-pelan seperti sedang menari Bedaya Katawang, sementara si Tomas terbiasa jalan cepat dengan langkah lebar-lebar.

    Suatu hari mereka berjalan berdua di taman dengan tangan saling melingkar di pinggang. Karena si Tomas jalannya terlalu cepat, maka si Sri (gadis Solo ini) bilang, “Ojo kesusu tho, mas …”. Maksudnya, supaya si Tomas agak pelan jalannya, tapi rupanya dongan yang satu ini nggak ngerti. Dia jawab (dengan logat khasnya), “Baru sampai pinggang, sudah kau bilang ke susu!”

  54. johan manusia berdosa

    jangan deh malu jadi orang batak…

    karena orang Batak dimana2 ganteng…pintar mamistak boru2/mangepet boru2…ga caya?cewe mana sich di jakarta yg blon di takluin sm cowo batak…coba lu sebutin??kek ny da hampir semua deh..dr ce menado,ce sunda,ce palembang,ce sby dll rata2 ce td klo ditanyain..pasti seneng di godain ma co batak…abis polos2 dan bertanggung jawab..he ..he.. berbahagialah kita jd co batak ‘ganteng’

    tu halak lae sihotang…unang pola marsak hamu lae,godang dope boru batak naburju di jakarta, alai nunga pe songoni lae didia ma lae ndang tardok ta rokkap on dang tarjua hita…boi do bagak hallet hape ujung2 na nagabe roa do parsaripeon…ha ha…itulah jodoh.TETAP SEMANGAT LAE SIHOTANG
    tu ito boru sinambela…sahali2 hamu da bo ito maridi majo tu aek ni tao toba i…molo na tabo maridi sian ahu mandok di tao ni AJIBAT I do ito…molo sanga hamu…tolong hamu majo ahu langeon hamu ito di taoi adong do tintin na di tadingkon i ma TINTIN NI AJIBATA.Tolong da daito mauliate…

    buat ito yg caem en maniez (lom prnh jumpa sich) ito Desy…makasih yach buat artikel nya..buat ku ngakakak abiezz….oiy no hp ito brp yach?no sepatu truzz..masih singeel ya Des?

    blz
    horas

  55. Desy Hutabarat

    @marga_bush_syet
    Horas ito (ito manang eda on)
    Dalam cerita ini kan berbeda, dia ketemu dengan orang sesama suku nya,malah malu menyapa dalam bahasa sendiri, kan aneh?Bukan kah aneh dia bilang dia bangga, padahal sekedar ingin tau aja dia ga mau?Atau bahkan lebih parah lagi, dia tau, tapi dia pura2 lupa?Dan malu?Tidak akan diingatkan ito kalo memang masih berada di koridor,kalo udah lewat koridor, mengingatkan, bole dong?Kita juga kan ga mau kawan kita jadi kehilangan kebatakannya?
    Mungkin ito belum pernah ketemu dengan cerita yang saya jumpai, ito akan tau rasa nya nanti kaya apa.

    @sarmaimahutabarat
    Horas hasian.Ito do manang anggia/kakak?martarombo jo hita hasian, kirim jo imel tu au :zevanqa@yahoo.com
    Sarupa hita bah hasian, tajugulhan ma habatakonta i ateh..ai molo dang hita be,gabe ise ma ateh?
    Muse majo, beda do galak tu tegas?Kita juga bisa kog berlaku lembut…Ga kalah juga dari akka boru sileban i.

    @Tulang Charlie
    Horas tulang, sering do au pajumpang tu tulang Sihotang i di terminal Kp.Melayu. Sering do husukkun jala hulean semangat.di Jakarta do tulang marhuta?molo boi markombur ma hita da tulang.Mumpung di Jakarta dope oma.

    @ito Paris
    Untunglah KKN di Sidikalang ito ya, biar ada kesempatan “intim” dengan kebatakan itu.Bagus kali la itu ya ito, di kampung jauh pun orang2 batak yg bahkan menikah dengan orang non batak, karena pada dasarnya orang2 batak itu terbuka dengan budaya dan suku manapun.

    @Roiman Taraja
    Bah tahe si Roiman on ate, nga gabe marpariban be bah ,hehehehehe.
    Mulai dari hal yang kecil, kita lah yang berbuat banyak buat budaya kita.
    Kita kan ga mau sedikit demi sedikit kita dimalingin sama negara lain, sudah lagu Rasa Sayange,Angklung,Batik, selanjutnya apalagi?Lama2 budaya kita bisa diambil tuh (bursik deh, jangan sampe)

    @Roy Chandra Tambunan
    Horas ito di hamu parhuta nadao i.Sai dapot muna ma sininta ni roha muna i da ito
    Rap martangiang hita bah, sarupa na lulu2 do tong dison ito.

    @Nawir
    aduh, aku dah kasi translate nya via bang JJ, tar2 deh aku pasti translate kalo ada artikel yg ada bahasa bataknya.

    Horas

  56. Tony Silaban

    Taon 2004 business trip do au to Hanoi-Vietnam, saat asik breakfast di restorant Hotel, hubege soara dohot intonasi di meja dipudikku songon na kasar (batak banget). Manailima au tu pudi, memastikan siapa mereka. Ala mak…dang sala be tutu, dua halak halakkita markombur sambil mangopi, marisap muse…bohi i pe sangar. Akhirnya saya ngacir keluar, sotung las diajak halaki muse annon martarobbo molo hupatandahon dirikku. Dalam hal ini dang na maila ahu marsitandaan sesama batak, alai sifat i ma, debu rokok mereka bertebaran di meja dan di lantai. saat i perokok do au, alai nihormatan do akka dongan naso perokok.

    Mari kita rubah sifat-sifat batak yang konon kasar ninna halak ion, taposisihon ma diritta songon anak ni raja, betul ga Lae/Ito…ai na manukkun do au abang…dang na pamalo-malohon.

  57. Charlie Simanjuntak

    Ito/bere Desi
    Tulang senang berkenalan dengan mamamu/itoku, aku di Jakarta juga marhais martuduk, molo pollakku di Cikini, aku senang sekali bisa ketemu.

  58. Johnny Malau

    Ito Desy,
    Mauleate ito ndang lupa bahasa batak inon, unang songon boru Sinambela inon baru 2 taon di Jakarta ngalupa bahasa Batak…!!!
    manang naipalupa-lupa ibana do inon……!!.

    Baru 2 taon ndang ditanda be rimbang dohot andaliman ra molo 20 pulu taon ndang diboto be didia bona ni pasogitna.

    Singkawang, 21 Nov 2007

  59. Freddy Manurung

    Mauliate ma ito, porlu do memang hita sesama halak batak marsipasingotan nang pe lewat tulisan. Terlepas sian adong faktor negatif na huida sian halak hita, alai molo namar habatahon i ikkon do. Bravo BATAK, Horas ma dihita.

  60. srikandini

    issshhh… pengen ku jambak lah rasanya boru nambela itu :))… sok kali baru pun 2 tahun di jakarta… padahal keringatnya pun masih bauk rimbang nya D

    awak yg lahir ber ratus kilo meter dr bonapasogit aja sampe ekarang ttp marusaho supaya malo barbahasa batak walopun mar pasir2

    pernah aku ketemu akka baoa halak hita, ku coba markato dgn bahasa batak versi ku ini.. eh malah i dok imana… ito nakkon ma sai i paksahon mu marbahasa batak molo dang namalo ho, marbahasa indonesia ma hita…

    issshhh sedih kali ku rasa… mo belajar malah di lecehin …

    kek gini kali lahhh akka halak batak on bahh

  61. oben simamora

    HORASS ito…

    Bravo ito,wuahh salut kali la aq melihat kenasionalisan habatakonmu ito hahaha…alai ito massai las situtu do rohakku ala adong dope boru halakkita na memang boi jadi contoh tu hita akka naposoni batak on.
    menanggapi-i,memang ahu pe adong do pengalaman sahali,tingkii lagi kuliah ahu di bandung,jadi pas lg diangkot naik ma rombongan anak boru parsikkola (SMA), jd pas hunddul ibana di jolokku,jadi di sukkun donganna ma ibana “kenapa kamu tadi kok nangis?? songonima inna donganna “ada apa sich emangnya,tambah temannya “habis masa aku dibilang orang batak” inna anak boru na hundul di jolokkon,jd inna dongannai muse “loh,kok kamu nangis dibilang orang batak??kan emang kamu orang batak…jadi inna ibana,”iya,tapi jangan diomong-omongin kan semua orang jadi tau…..
    BAH!!! inna rohakku,kok gt???nga gaswatton!
    Ittor hudokkonma,”dek emangnya kamu maunya dibilang orang apa?tarsonggotma haroa ibana,ni cowok kok nyamber aja,gt kali pikirnya…
    alai dengan penuh kelemah lembutan dan kebijaksanaan hudokkonma “dek,nanti kalo nyampe rumah,terus ada kaca,coba ngaca deh,kamu tau nggak di jidat kamu itu ada apa??emang ada apa??inna ibana.”disitu ada tulisannya “INI WAJAH BATAK,ASLI LO”..”hahaha….ittor mekkel ma donganna,alai ibanape mekkel do.
    Mudaha2an ma insaf be ibana sian dalanna nasala ate hehehe…
    salam hangat tu itokku br ht brt.

    Peace & God Bless

  1. 1 Jangan berbasa-basi, kau » Jarar Siahaan » BlogBerita.Net Pingback on Jun 16th, 2008 at 6:30 am […] ini adalah sebuah komentar yang dituliskan pada salah satu artikel di Blog Berita, lalu kupindahkan ke halaman utama ini. Penulisnya ialah Dian Sidauruk, seorang […]

8 Comments

  1. Ricky(Nomor Telepon08567272981) said,

    Perkenalkan,nama saya:Ricky,saya ingin menawarkan kerja sama,jika anda berminat,harap hubungi saya di nomor telepon:08567272981.Atas perhatiannya,saya ucapkan terima kasih.

  2. max said,

    horas ito pariban……..au marga manalu do, alai inong hu boru silaban do bah…….di boto ho do naeng kan ito aha parpadanan ni silaban dohot hutabarat??????
    lucu kali cerita mu itu ito……….au pe hea do songono tingki naeng mulak tu huta. au mar bus do attong mulak narahai…..jadi di bagas bus adong di lambungku boru-boru na sai mar bahasa jakarta (istilah na mar-loe- gue ma ibana)…..pas mar telepon au dohot inong adong hu dokkon hata “olo”…jadi di sukkun ibana ma “apa sich “olo”?”pintor naik do darah tinggi hu molo mamereng jolma sisongonon…jadi hi sungkun ma ibana…
    “nga piga taon ho di jakarta ito”
    “loe ngomong apaan sich? gue kagak ngerti dah” ninna ibana ma……
    nga mancai mohop be ate-atekku….
    ho dokkon ma gogo di bege sude jolma na di bagas bus i……
    “ago amang baunai…..na adong do haroa na muntut di son…,olo do ra itoan on i….”nikku ma
    toppu di dok itoan i tu au huhut di attuk au”aha do di dok ho babaniamam, unang sembarangan hu manudu jolma da, di ajari omakku do au sopan “ninna ibana ma gogo…….
    pintor nikku ma…”molo hu dok naroa tu ho gabe boi di antusi ho ate ito….nikku ma
    gabe sip ibana dang olo be mangkatai tu au……..hehe
    alai sial na boru hutabarat muse do inna ibana,husungkun donganna…..hehe
    boha do ito anggimi??????dasar……….dasar…..alai dang na paroa-roahon marga muna au ito..
    palias i….mauliate jala horas di hita sude

  3. bernad pardede said,

    ido hape…
    ado ate…

  4. tngkos gultom said,

    ah au pe he do songon cerita ni itoan on do najolo heado au di tolak anak boru halak kita alana supir angkot au alani i gabe dang olo be au mangoli sahat tu sadarion alai holan hujaha artikel ni itoan on gabe giot mekel nungga bagak itoan on tabo muse ceritana horas bangso batak bangso natarpasu pasu

  5. tingkos said,

    unang ma maila hita bangso batak songon nadidokni ito boru hutabarat nunggabagak jala pistar alana bamgso batak bangso natarpasu pasu

  6. arre said,

    test

  7. AES said,

    jago ate pendirian ni ito desy on,ale molo mambege cerita i lebih terfokus doau tu crita tentang supir inon,asi roha ate ale ido mkn trik doi bohama asa luluh roha ni ito desy inon boi jadi manggantihon posisi namanolak i,hahahhahah,(canda)HORAS

  8. sardo simanjorang(sinaga) said,

    horas,,ito………..au marga simanjorang do sarupa doi tu sinaga.,dung hu berenk uli ni rupa muna ito,spontan au marpikkir dang di bto ito be mar bhasa btak, hpe dunk huja sude lekket do bhasa btak i.
    bah,,au pe srink do hu jumpai songoni ito di parjalnganon na songon sipat ni br sinambelai,,alai marpikir mlo songoni sde sipat ni hita halak btak boha na ma ujung na.
    trus terank ma ito..tudia pe ma ngalakka sai hu saha hon do au marbahasa btak jla di tmpat umum pe olo marbasaha batak au.
    hea do au ito pengalaman di pardalan sian purbalingga menuju cilacap naek motor, alani lojah khu di pardalanan istraht ma hami diSPBU,NUNnnga jam 2 borngin,jla tu stel ma musik batak sambil ngopi hami.tarsonggot mau ito marsitanda an mau dohot halak hita di,di dok ma tu au”” ORANG BATAK Y? NINA MA jla tu alusi denggan ia mas,,,bah nikku ma.
    jaala tor di jalang au simbolon ninna ma bah las rohakkhu tu alusi ma simanjorang do lae’, jala disukkun simanjorang masuk aha doi? jla tu alusi ma sinaga lae.
    bah panjang lebaR MA HAMI MAKKATAI..BAH DI DOK LAE I bah songoni majo ate lae ,jla langsung ibah ibanah mmbayar sude na di pangido nami .bah,,,hudok do nian dang pla lae hami pe mambayar ,,,jla aha hatana tua au’didok ma tu au blum tentu hita boi pajuppa sahali nai apala di paRJUPPA TAON HITA BOI MARSI PALEANAN.
    hpe orang brada do ibanah inna roha dank tu aha be manegor ibah alai modar na do huroha namakkuling ase tu buh roha na ma makkulingi ibah.
    jdi trus trang ma,,,,,,,di tmpat2 umum pe sai tu stel do lgu btaK,DANK MAILA AU MLAHAN BANGGA AU MLO DI SUKKUN ,ORANAG BTAK Y??
    JDI PANGIDOAN TU akka dongan songon di pe mora na unang lupa jadi bansu btak.alani hita ase gbe jolma.

Leave a reply to tingkos Cancel reply